Hai 
Ada hal yang ingin aku sampaikan kepadamu
Tapi tenanglah ini tidak akan lama, aku hanya ingin menyampaikan yang belum sempat tersampaikan.

Dan sebelumnya, ijinkan aku duduk di samping.mu.
Nanti, kamu tak perlu menjawab apapun dari setiap kata yang aku sampaikan.
Kamu boleh menjawab.nya dengan diri dan hati.mu sendiri, setelah aku berajak dan tidak ada lagi.
Aku bertarung dengan ego.ku sendiri untuk tidak mencintai siapapun setelah sembuh.
Nyata.nya, bertemu dengan.mu membuatku kalah telak, tak ada yang bisa aku sangkal, seolah-olah aku sudah siap untuk dipatahkan untuk kesekian kali.nya, karena terlalu sulit rasanya memalingkan harap dari orang sepertimu.

Hatiku sudah kamu genggam dengan penuh, seperti tidak ada manusia lain lagi yang aku inginkan untuk bisa bersama.ku.
Apakah kamu tahu, kalau aku senang mengenal.mu, aku senang berbincang dengan.mu meskipun itu hanya sebatas lewat aplikasi chatting
Aku bahagia mendengar tawa.mu meskipun aku tidak pernah tahu apa alasan dibalik tawamu yang hanya bisa aku lihat lewat emoticon
Aku senang mengajak.mu pergi, meskipun aku tak pernah tahu hatimu dimana saat bersamaku
Aku terkesan dengan kepriadian.mu yang memperlihatkan kamu adalah sosok yang tangguh dan mandiri, dan seakan-akan kamu memberiku sebuah kekuatan untuk menguatkan.ku
Entah kamu menyadarinya atau tidak, yang pasti aku merasakan semua hal diatas dengan penuh kesadaran. Sederhana.nya ya aku lebih dari sekedar mengagumi.mu
Apakah ini terdegar berlebihan.? Jika iya, tolong ampuni kejujuran.ku

Namun, perlahan aku harus menyadarkan diriku sendiri. Aku menginginkan seseorang yang tak pernah menginginkan.ku. sebauh mata yang selalu kamu palingkan di setiap aku menatap.mu seperti pertanda bahwa aku harus siap merelakan.mu
Jika kamu ingin marah, marahlah

Mungkin aku terlalu lancang untuk mengungkapkannya secara utuh.
Disisi lain aku tidak pernah merasa benar atas perasaan.ku ini. Terkadang kamu menahan.ku seolah-olah kamu tidak ingin aku pergi, terkadang juga kamu mengabaikan.ku seolah-olah kamu tidak butuh aku lagi.

Dan hai, aku ngak tau hal apa-apa tentang itu. Aku masih bisa tersenyum ketika kamu marah kepada.ku. aku pengen dengerin segala luapan emosi.mu kala itu tapi kamu semakin mejadi-jadi. Aku memberikan penjelasan kamu tidak mempercayai.nya.
Hah, pengen rasa.nya aku hentikan waktu kala itu. Orang yang aku percayai malah menjadi orang yang paling membenci.ku.

Tapi mencintaimu sungguh diluar kendali.ku. akal sehatku seolah berhenti, terbelenggu oleh keingginan yang tak mampu menyadarkan.ku sebelum akhirnya aku melangkah terlalu jauh.
Aku ngak tau seperti apa misimu yang sengaja memeluk untuk menancapkan luka lebih parah.

Yang menulis ini adalah saya, seseorang yang telah kau buat sekarat dengan luka yang tak berdarah.
Cukup aku yang mengasihani diriku sendiri, karena sudah salah menaruh harap dan terlalu dini untuk menyimpulkan perasaan.mu yang masih abu-abu.

Berbahagialah dengan seorang yang kau inginkan dan juga menginginkan.mu
Doa baik.ku akan selalu menyertaimu
Aku pamit yaa, semoga kamu sehat selalu
"Untuk melupakan.mu, Jujur aku gagal, Tapi untuk tidak berfikir terlalu jauh tentangmu, Aku sudah lebih dari itu"



Comments

Popular posts from this blog

HCS (Hydrocarbon Crack System)

Cinta Tak Terbaca