Cinta Tak Terbaca


1000 perempuan yang aku lihat, 100 perempuan yang aku temui, 10 perempuan yang aku ajak bicara dan hanya 1 perempuan yang aku cinta yaitu kamu.
Iya kamu, kamu yang membuat diriku mencari tau siapa dirimu yang sebenarnya, membuatku penasaran terhadap kehidupanmu.
Saat aku sudah memutuskan hatiku untuk melabuhkanku padamu, maka pada saat itu pula aku akan menyerahkan hatiku sepenuhnya, jika aku sudah  mencintaimu, maka aku akan sepenuh hatiku untuk tulus mencintaimu, meski terkadang apa yang aku lakukan justru membuat aku sakit. Bahkan jika dalam cerita ini aku yang akan dikecewakan, aku akan memilih diam dan aku berjanji akan memendam semuanya.
Jika kamu membuat kesalahan aku akan bersedia sepenuh hati untuk memaafkanmu, bukan tanpa alasan, aku melakukan itu melainkan untuk mempertahankan semua. Berharap bahwa kamu adalah satu-satunya pilihan terakhir dalam pencarianku. Tempat dimana hatiku akan berlabuh dan menyandarkan cinta untuk selamanya.
Awalnya aku berfikir cinta itu indah seperti yang digambarkan dalam cerita romansa novel ataupun di negeri dongeng yang mana ceritanya selalu dibumbui dengan kisah yang manis dan romantis, tapi kenyataan yang ada malah jauh dari kata indah
Disaat kamu mengecewakanku aku memilih untuk diam dan mengalah meskipun terkadang juga aku marah karena sikapmu, tapi itu bukan cara untuk terus kamu menyakitiku, aku mencoba untuk menutupi kekecewaanku dan aku terus menutupi rasa sakitku itu semua aku lakukan hanya demi kamu, agar semua orang tau kamu adalah sosok yang sempurna. Aku melakukan itu juga karena aku tidak ingin orang-orang yang menyayangiku ikut terluka sepertiku. Aku tidak akan menuntutmu karena kekecewaanku akan terbayar indah pada waktunya.
Aku tau kamu adalah seorang perempuan
Masalah masak kamu tidak perlu diragukan, karena masakanmulah yang selalu aku tunggu ketika aku jauh dari orang tua.ku, meskipun terkadang rasanya tidak seperti masakan yang aku harapkan, tapi jika kita nanti bersama aku tidak akan menuntutmu untuk bisa masak masakan yang aku suka, aku berjanji tidak akan memintamu memasak untukku tiap hari, dan aku juga tidak akan menyuruhmu untuk selalu membersihkan rumah ketika kotor dan aku juga tidak akan memohon kepadamu untuk menyucikan pakaianku yang kotor. Karena aku tau kamu diciptakan dari tulang rusukku untuk dicintai bukan untuk menjadi pesuruhku.
Dan untukmu yang selalu memintaku untuk memiliki alasan kenapa aku mencintaimu.?
Aku sudah memilihmu untuk melengkapiku, baik burukmu aku terima dengan lapang dada, maka dari itu aku berusaha mempertahankanmu. Tapi kamu selalu saja bertanya padaku tentang ini dan itu. Tentang perasaanku padamu, tentang yakinku padamu. Bukankah berkali-kali juga aku jelaskan padamu bahwa rasaku tak pernah mempunyai alasan. Bukankah kamu sendiri harusnya tau, aku mencintaimu tanpa logika. Ya, sepenuh hatiku berperan pada saat aku mencintaimu. Lalu, apa sebegitu pentingnya memberikan alasan mengapa aku mencintaimu.
Sungguh aku begitu buta tentang cinta. Aku hanya tau saat ini aku memang benar mencintaimu. Tanpa alasan dan tanpa ada tanda Tanya mengapa dan kenapa. Denganmu aku sedang mencoba belajar tentang 
“apa itu cinta?”
Benar katamu sangat dangkal pandanganku tentang cinta. Aku hanya belajar dari bacaan bacaan itu tentang cara mencintai dengan baik. Menyatukan perbedaan menjadi sesuatu yang saling menguatkan bukan malah menghancurkan. Aku tidak ingin merasa paling benar saat mencintaimu. Aku hanya ingin mencintaimu dengan sebenar-benarnya dengan cara yang baik yang bisa aku lakukan. Tetapi, kau membuatku ragu tentang makna dari ketulusan itu.
Bukankah cinta itu tentang ketulusan? Dan jika mencintaimu harus beralasan, lalu apa makna ketulusan yang telah aku berikan.?
Sejauh kita melangkah aku selalu berkapa padamua bagiku cinta itu
“aku adalah kamu dan kamu adalah aku, aku tidak akan bisa mengerti kamu dan kamu tidak akan bisa mengerti kamu, itulah kenapa aku meminta kita saling support saja, selama itu baik”
Apakah kamu pernah merasa bosan ketika tiada kabar dariku.? Apakah kamu pernah merasa bahwa kamu tidak ada dalam hatiku dan fikiranku.? Apakah kamu pernah merasa jika aku akan meninggalkanmu.? Apakah kamu pernah berkeluh kesah ketika kita jarang sekali ketemu meskipun jarak kita begitu dekat.? Dan apakah pernah terlintas dibenakmu untuk apa aku menghabiskan waktuku ketika jauh denganmu.? Disini aku akan menjawab semua pertanyaan yang mungkin pernah terbesit dibenakmu.
Andai kamu tahu wahai wanitaku bahwa semua aku lakukan bukan untuk menghindar darimu tapi semua itu aku lakukan karena aku berusaha menjadi lebih baik dalam mencintaimu. Aku lebih menghabiskan waktuku hanya untuk mengejar materi dengan harapan akan ada sebuah momen kita bisa jalan-jalan bareng atau entah sekedar makan bareng, nonton bioskop atau menghabiskan malam hanya untuk bermain game di mall.
Dan Hai…
Sekarang aku telah sampai ditahap dimana aku memutuskan untuk pergi. Yaa, bukan karena apa tapi terkadang sifatmu yang membuatku ingin segera meninggalkanmu bersama keegoisanmu. Aku memutuskan pergi untuk meyakinkan diri apa benar kamu memang orang yang tepat, karena aku tidak mau merasakan sakit tentang cinta lagi dan juga membuatmu sakit karena cinta.
Aku pergi karena aku tahu, bukan aku orang yang kamu mau, dan mungkin aku bukanlah orang orang yang tepat untuk bisa berada disamping kamu. Apa kamu tahu  ini memang berat, pergi menjauh meninggalkan semua kenangan kita, meninggalkan kamu sendiri tanpa sebuah kejelasan. Penjelasan yang sengaja aku simpan, karena aku tahu mungkin menurutmu penjelasan ini tidak jelas dan tidakmasuk akal sama sekali.
Aku menjauh bukan karena aku tak ingin didekatmu lagi, melainkan perhatianku yang tak pernah kau anggap, dan mungkin kamu akan merasa lebih nyaman ketika aku tidak menggangumu dengan perhatianku.
Terbanglah setinggi yg kamu mau, jika kamu terjatuh aku berjanji akan menangkapmu
Carilah yang kamu mau, karena hal itu tidak akan pernah kau temui pada diriku.Dan apakah kamu masih ingat yang pernah aku katakan,  
“aku akan menyinarimu untuk menemukan apa yang kamu cari,” 
Dan aku rasa sepertinya kamu sudah dapatkan itu sekarang, yang artinya tugasku sudah selesai.
“Tak perlulah kamu menghindar, karena aku sudah tidak lagi mengejarTak perlulah juga kamu harus berbohong, karena sudah tidak ada lagi yang perlu ditutup”i Dan tidak perlulah juga kamu lari karena pada akhirnya aku yang akan pergi”
Scenario yang kamu tulis cukup indah tapi tidak cukup untuk membuat aku terkejut. Mungkin bagi sebagian orang kamu lihai dalam hal percintaan. Tapi yang perlu kamu catat adalah bukan hal baru dalam hidupku tentang bagaimana mencinta.
Nona,
Berusaha untuk menemui orang tuamu itu urusan.ku. Memulai cerita baru denganku atau mengenang masa lalumu untuk kamu tulis lagi, itu privasimu. Dan kamu sudah memutuskan, kurasa rencana tuhan jauh lebih baik. Antara aku akan dipertemukan dengan yang terbaik, atau dikembalikan ketika nanti kita sudah sam-sama lebih baik. Jujur didadaku kutemukan sekelebet rute pulang. Entah otak navigasi.ku yang sekecil udang atau petamu yang penuh bercabang. Hingga kini aku selalu kembali dan tetap merasa meremang.
“Terimakasih sudah menyadarkan.ku kembali, kalau hidupku masih terlalu berharga untuk mencintai orang yang salah”
Semoga pilihanmu indah
See you in the new life, please you go with him there, with him who has everything and have fun as much

--TAMAT—


“Mantan itu tidak selalu buruk, tergantung  bagaimana kita menyikapinya. Mantan bukanlah sampah. Bahkan ada yang mengatakan mantan itu indah. Jangan pernah menyesal karena kehadiranya, karena mereka pernah membuat kita beruntung sedunia karena memilikinya meskipun pada akhirnya sangat mematikan”

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

HCS (Hydrocarbon Crack System)