surat kecil untuk bidadariku 2

Saat pertama kali kita bertemu aku berfikir itu adalah sebuah kebetulan atau memang ada sebuah konspirasi dari sang semesta. Bermelinia nama diluar sana tapi Allah hanya mengijinkan namamu yang aku sebut dalam bait do’a-do’a ku. Entah sudah berapa kali. Malaikat pun hampir jenuh dan bidadari pun geram cemburu ketika mendengar namamu. Saat senja menjadi waktu temu bagi siang dan malam. Saat pelangi menjadi waktu temu mentari dan hujan. Aku rasa alasan kita bertemu tidak seindah itu dan alasannya kurasa hanya satu, sederhana "Karena kamu jawaban dari do'a ku" Tapi jika seandainya sekarang atau dekat-dekat ini kamu bertanya kepadaku, apakah kamu mencintaiku dan siap untuk bertemu dengan orang tuaku.?? Maka jawabanku “ Aku mencintaimu dan maaf untuk Saat ini aku belom bisa silaturrahmi ke rumah orang tuamu. AKU BELOM SIAP Jika dalam waktu dekat ada seseorang yang datang ke rumahmu untuk mengatakan pada orang tuamu, aku mencintai anak bapak. Aku ...